Minggu, 12 Agustus 2012

Tektonisme (Perubahan letak kerak bumi dalam skala besar)

Posted by Sepriawan on Minggu, 12 Agustus 2012

Struktur geogologi setempat/lokal dalam hubungan dengan struktur regional sejak perkembangan kerak bumi di suatu tempat. Misalnya geosinklin, oregen, dan lain-lain. Tektonik merupakan salah satu tenaga endogen, gerak yang mengalami proses pengangkatan-pengangkatan, pembumbunan-pembumbunan dan gerak menurun di suatu tempat yang akhirnya digenangi air laut.

Tektonik adalah gejala asal dalam (endogen). Sebagai akibat dari gaya asal dalam, maka pada beberapa tempat pada kerak bumi terjadi pengankatan, pembumbunan, dan lain tempat gerak menurun yang menyebabkan daerah itu digenangi oleh air laut. akat tetapi segera setelah struktur ini muncul di atas permukaan laut maka erosi akan melakukan pengerjaanya yang menghancurkan, proses yang umumnya merata relatif yang telah dibangun dan gaya-gaya endogen menyebakan terbentuknya orogen. Proses orogenesis ini membentuk pegunungan yang berangkai, yang pada umumnya terdiri dari struktur lipatan atau patahan.

Akibat pengangkatan tersebut menyebabkan terbentuknya oregen, yang membentuk pegunungan berantai (pegunungan lipatan). Yang pada umumnya terdiri dari struktur-struktur lipatan dan patahan. Jadi gunung api bukan katagori ini, tetapi timbul gaya vulkanisme.

Tektogenesis adalah proses pelipatan, geseran yang berlaku dalam bumi membentuk tektogen barulah diangkat menjadi oregen. Jadi proses tektogenisis mengalami pembentukan pegunungan.



Tektonisme

Tektonisme adalah pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar, meliputi: lipatan, patahan dan tektonisme lempeng.

Tektonisme lempeng : menerangkan peristiwa perubahan kedudukan lapisan permukaan bumi ke arah mendatar ataupun vertikal. Gerak relatif lempeng-lempeng bumi adalah divergen (saling menjauh), konergen (saling mendekat) dan geseran. Batas antara dua lempeng yang divergen terjadi pelebaran dasar samudera. Material lebu panas dari mantel akan mengisi celah yang terbentuk, mendingin di permukaan bumi membentuk dasar samudera.

Tumbukan antara lempeng samudera dan lempeng benua akan menyebabkan lempeng samudera menggeser ke bawah dan terbentuk palung laut. Daerah persentuhannya disebut subduction zone. Apabila dua lempeng samudera saling bertumbukan akan menimbulkan pegunungan berapi di dasar samudera. Pegunungan berapi yang muncul dipermukaan laut disebut busur-busur pulau (island arcs). Bila dua lempeng benua saling bertumbukan, maka pada ujung kedua lempeng akan terbentuk lekukan membentuk suatu jalur pegunungan, misalnya pegunungan Himalaya.

Untuk geseran lempeng akan menimbulkan tranformasi fault. Gempat bumi umumnya terjadi disepanjang tranformasi fault ini. Pada Tahun 1968 ditetapkan bahwa litosfer terdiri dari atas enam lempeng yaitu :

  1. Lempeng Afrika,
  2. Lempeng Amerika,
  3. Lempeng Pasifik,
  4. Lempeng Eurasia,
  5. Lempeng India (Lempeng Australia), dan
  6. Lempeng Antartika.

Lipatan terjadi oleh pergerakan perlahan dan kontinyu berlawanan dengan pergerakan mendadak pada fault. Pada lipatan, bagian yang naik dinamikan antiklin sedangkan yang turun dinamakan sinklin. Tenaga endogen yang lebih cepat dapat menyebabkan lapisan kerak bumi yang kaku atau rapuh tidak dapat membentuk lipatan, melainkan terputus-putus membentuk patahan.

Pembentukan suatu orogen pada umumnya disertai gerak patahan pengangkatan jalur kerak bumi sehingga menjadi pegunungan dapat pula berlaku dengan sangat lambat sekali dan meluputi daerah yang sangat luas. Proses demikian kita kenal dengan nama Epirogenesis. Proses orogenisis berjalan relative lebih cepat dari proses epirogenasis. Oleh proses efirogenisis dapat terbentuk pembumbunan kerak bumi yang berbentuk kubah. Setelah erosi bekerja maka struktur inipun merupakan pegunungan dalam arti istilah geografi.

Epirogegenisis : Penangkatan jalur permukaan kerak bumi yang meliputi daerah yang luas dan sangat lembat sekali.

GAYA ENDOGEN DARI BENTUK KERAK BUMI

Gaya endogen : Bentuk-bentuk kerak bumi.

Epirogenesis : Pembubuhan (kubah) dengan dislokasi yang lemah.

Tektogenesis Patahan : Tektogenesis patahan (didalam bumi), Orogen patahan (diatas permukaan bumi).

Tektogenesis : Tektogen lipatan (didalam bumi), Orogen lipatan (diatas permukaan bumi).

Daur geogolog: gejala pembentukan pegunungan yang merupakan suatu gerak lingkaran yang silih berganti. Daur itu meliputi:

  • Gliptogenesis adalah proses penghancuran suatu gunungan material kemudian menjadi erasin denudasi dan lain-lain.
  • Litogenesis adalah material diendapkan maka mulailah proses pembentukan batuan padat, krikil misalnya direkatkan menjadi konglomera, pasir menjadi batuan pasir dan sebagainya.
  • Orogenesis adalah proses dari sedement yang telah diperas kemudian terjadi pelipatan dengan pengangkutan, geogologi sejarah mengajarkan pada kita bahwa proses yang disebut diatas terjadi di daerah tertentu yang di sebut geosinklin.

Menurut Schuhert, geosinklin di bagi menjadi 2 tipe utama yaitu:

  1. Monogeosinklin / polygeosinklin adalah lekuk yang terdapat di tepi kontinen dimana terdapat endapan neritik (endapan tak dalam).
  2. Mesogeosinklin yaitu terdapat di antara 2 kontinen dengan endapan abysal (laut dalam).

Dibeberapa geosinklin memang telah ditemukan endapan radilarit yang bercirikan endapan laut dalam misalanya dipegunungan alphina ditimur dan lain-lain.

Menurut Umbgrove Da Van Es, menganggap bahwa selat madura adalah suatu geosinklin modern. Geosinklin merupakan pembentukan pegunungan dan aktivitas magma.

Menurut Daur Geologi biasanya dimulai dengan pembentukan geosinklin, dimana terjadi pengendapan sediment pada waktu itulah terjadi aktivitas magma yang pertama yang disebut "Initiale Vulkanismus (vulkanisme pertama). Magma ini berada dalam bentuk intrusi yang basa - ultra basa, setelah intrusi batuan basa ini maka lapisan sedimen-sedimen itu diperas, disesarkan dan dapat dilipat. kemudian terjadi pengangkutan bersamaan dengan membentuk batuan masam-intermedir umpanya granit, granodiorit dan tonalit. Gejala demikian yang disebut dengan "symorogena plutomismy" plutomisma sinoregen. Batu-batuan ini berbentuk tolit yang besar.

Misal Pluton Seera Nevada di Amerika Utara, Pluton Ando di Amerika Selatan, Basalt di Indonesia masif granit sepanjang pegunungan Bukit Barisan masing-masing di pegunungan Shawamer dan lain-lain. Masif granit berikutnya yang terdapat di sumatera selatan terbentuk pada waktu pelipatan myosin di daerah ini. Pada waktu aktivitas pembentukan pegunungan maka terjadi kembali aktivitas yang dikenal dengan nama "Subseguente Vulkanimus".

Hal ini dapat dilihat aktivitas vulkanik sepanjang zone mediterania. Batu-batuan vulkanik yang dihasilkan pada umumnya andesit, dasit dan rioloit yang erat hubungannya dengan batuan rioloit dan granit. Pada akhirnya atau terjadi aktivitas magma yang terakhir oleh Stifle disebut "Fdinale Vulkanis Penutup" hasilnya adalah basalt yang bisa keluar melalui patahan-patahan atau celah-celah dalam kerak bumi.

Penggolongan pegunungan lipatan dan pegunungan patahan menurut Cloos yaitu :

  1. Pegunungan kelopak,
  2. Pegunungan lipatan patahan di Eropa tengah,
  3. Pegunungan lipatan-patahan di lipatan besar medi continent di Amerika Utara,
  4. Pegunungan Blark di Amerika Utara,
  5. Host dan Graben.

Previous
« Prev Post
Oldest
You are reading the latest post

2 komentar:

Mohon kritik dan sarannya untuk membangun blog ini, Terima Kasih.